Ketua Koordinasi Pengembangan Austranesian Community College di Kabupaten Taitung, Kao Cheng-chi, mengatakan sejak bulan Juni tahun 2018, desa penduduk asli Aljungic telah membentuk dua tim keamanan setelah beberapa penduduk desa melihat kemunculan macan dahan Formosa (Formosa Clouded Leopard). Macan dahan Formosa adalah satwa langka yang dilindungi.
Salah seorang anggota tim keamanan menceritakan ia melihat macan dahan Formosa sedang berjalan di atas dahan pohon, kemudian menerkam seekor kambing. Sedangkan (Sementara itu), anggota tim yang lain menyaksikan seekor macan dahan Formosa melintas di depan sepeda motor yang sedang melaju, lalu dengan cepat menghilang di balik pepohonan.
Pada tanggal 20 Januari 2019, para penduduk Desa Aljungic mengadakan rapat dan memutuskan untuk melindungi dan menyelidiki macan dahan Formosa secara mandiri, dan hal ini merupakan hak dan wewenang adat Desa Aljungic. Mereka melarang pihak luar untuk masuk dan melakukan perburuan, serta meminta Biro Kehutanan untuk menghentikan kegiatan penebangan pohon dan kegiatan lainnya yang dapat mengganggu kegiatan pelestarian. Desa Aljungic mengijinkan Koordinasi Pengembangan Austranesian Community College melakukan penggalangan dana untuk mendukung pelaksanaan rencana tersebut.
Pakar ekologi National Taitung University, Liu Chiung-hsi, yang turut hadir dalam pertemuan penduduk Desa Aljungic mengatakan, karakter dan naluri macan dahan Formosa yang selalu waspada dan cekatan tidak terlalu memungkinkan untuk diburu hanya oleh satu orang atau menggunakan jebakan. Selain itu, menurut kebiasaan berburu penduduk Desa Aljungic, satwa ini tidak pernah berburu secara bergerombol sehingga selama 20 tahun terakhir macan dahan Formosa tidak pernah terlihat.
Wakil Kepala Bidang Pengelolaan Hutan Taitung dari Biro Kehutanan, Huang Chium-tse, mengatakan Biro kehutanan sangat menaruh perhatian terhadap penemuan ini, karena salah satu tugas dan tanggung jawab Biro Kehutanan adalah untuk mengelola dan melestarikan lingkungan. Macan dahan Formosa sudah lebih dari 10 tahun tidak pernah terlihat. Oleh karena itu, laporan tentang kemunculan macan dahan Formosa kali ini perlu ditelusuri lebih lanjut untuk dipastikan keberadaannya.
Macan dahan Formosa sudah hilang selama hampir setengah abad. Satwa langka ini merupakan indikator penting pelestarian lingkungan di Taiwan. Macan dahan Formosa merupakan satwa sakral bagi suku Paiwan, dan sejak tanggal 19 Januari 2019, Biro Kehutanan telah menetapkan macan dahan Formosa sebagai satwa nasional yang dilindungi golongan satu.